Siap Finansial di Masa Pandemi

Siap finansial di masa pandemi

Bengkulutoday.com - Kasus COVID-19 di Indonesia tampak terus mengalami kenaikan, terhitung pada tanggal 28 Juni 2021, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia tembus 20.694.

Dengan total kasus yang mencapai 2,11 juta kasus, maka Indonesia menduduki peringkat ke 17 sebagai negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak.

Harus ada persiapan dalam hal keuangan untuk berjaga-jaga atas meningkatnya penyebaran virus mematikan ini. 

Ada beberapa tips di berikut agar kita siap menghadapi keuangan tak stabil di tengah pandemi COVID-19.

1. Waspadai pengeluaran tidak tetap

Di awal 2021, sebagian dari Kita mungkin sudah memulai kerja dari kantor (Work From Office atau WFO) selama tiga, dua atau satu kali dalam sepekan.

Dengan menyaksikan peningkatan kasus COVID-19 dan pengetatan PPKM Mikro, bukan tidak mungkin perusahaan tempat bekerja akan menerapkan kebijakan kerja di rumah (Work From Home atau WFH) secara penuh.

WFH tentu bisa membantu menghemat biaya transportasi, uang makan atau jajan. Namun, kondisi ini juga bisa memunculkan sejumlah pengeluaran tak terduga.

Sebut saja seperti tagihan listrik yang berpotensi membengkak lantaran banyak peralatan dan elektronik yang lebih sering digunakan ketika Anda di rumah. Mulai dari lampu, kipas angin, AC, microwave, dan perangkat kerja.

Selain listrik, pemakaian internet tentu menjadi kebutuhan yang harus tersedia saat WFH.

Penggunaan paket internet berbasis kuota dari provider telekomunikasi tentu kurang efektif, dan bisa membuat pengeluaran membengkak.

Kedua, pengeluaran di tersebut tentu dengan jenis tidak tetap. Karena itu, mungkin saja jumlahnya akan membengkak.

Akan lebih baik bagi Kita menggunakan internet fiber di rumah daripada memakai sistem kuota, dan menetapkan batas pengeluaran listrik demi menghemat biaya.

2. Siapkan dana darurat

COVID-19 sudah terbukti mampu memberikan tekanan yang cukup berat dalam perekonomian. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang mengalami penurunan laba karena terdampak pandemi yang sudah berlangsung sejak tahun 2020 ini.

Sebagai karyawan, potensi Kita mengalami pengurangan pendapatan karena pemotongan gaji atau kehilangan kerja juga masih ada. Karena itu, penting bagi Kita untuk mempersiapkan dana darurat.

Untuk amannya, sebaiknya Anda menyediakan dana darurat minimal enam kali pengeluaran bulanan.

3. Miliki jaminan kesehatan

Tidak semua dari kita beruntung mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari tempat kerja. Bila Kita hanya mendapat BPJS Kesehatan, maka miliki juga asuransi kesehatan swasta. Sebab, pada dasarnya, dua jaminan kesehatan itu saling melengkapi.

BPJS Kesehatan menanggung hampir segala jenis penyakit dan tidak mengenal istilah pre-existing condition, namun asuransi kesehatan tentu bisa menjadi solusi bagi Kita untuk berobat secara praktis tanpa harus meminta rujukan dari dokter umum.

Bila bujet terbatas, pertimbangkanlah untuk memiliki asuransi rawat inap terlebih dulu. Karena untuk rawat jalan, Kita bisa mengandalkan BPJS Ketenagakerjaan.

4. Menambah pendapatan

Dengan menambah pendapatan, Kita memiliki potensi untuk cepat terkumpulnya dana darurat, mudah membayar asuransi kesehatan, serta berinvestasi.

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencari pendapatan tambahan. Pertama, tentu saja dengan kerja sampingan dan yang kedua adalah investasi di instrumen pendapatan tetap.

Namun, tak ada salahnya juga bagi Kita untuk pindah kerja ke perusahaan baru demi penghasilan yang lebih tinggi.

Bila pindah kerja adalah hal yang diprioritaskan, maka pastikan perusahaan tersebut tergolong sehat secara keuangan atau sektor usahanya tidak terlalu terdampak pandemi.

Pastikan juga mereka akan memberikan jaminan kesehatan berupa asuransi kesehatan swasta untuk Kita dan anggota keluarga bila perlu.

Itulah hal-hal yang mesti Anda persiapkan secara finansial untuk mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia.

Berinvestasi untuk masa depan tentu sangat penting, namun jangan mengabaikan keamanan finansial dan kesehatan. [Bisri]