Tidak Ada Lagi Penerbangan di Bandara Silampari

Bandara Silampari lubuklinggau tak ada lagi penerbangan

Bengkulutoday.com - Pandemi virus corona yang terjadi sejak tahin 2020 lalu benar-benar mempengaruhi banyak sektor ekonomi dalam negeri. Salah satunya yang terdampak adalah Bandar Udara Silampari di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan yang selama ini menjadi bandara alternatif bagi warga sekitar Lubuklinggau, seperti Kabupaten Rejang Lebong. Karena, jika dibandingkan harus ke Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu yang butuh waktu tempuh hingga 2 sampai 2,5 jam. Dari pusat Kota Curup ke Bandara Silampari hanya butuh waktu antara 1 jam hingga 1,5 jam saja tergantung kondisi lalu lintas.

Menurut Mega Herdiyansya selaku kepala unit penyelenggara Bandar Udara Silampari Lubuklinggau, bandara ini sudah tidak ada penerbangan sejak beberapa bulan lalu atau tepatnya masih di tahun 2021. Baik untuk rute Jakarta - Lubuklinggau, Lubuklinggau - Jakarta, Lubuklinggau - Palembang maupun Palembang - Lubuklinggau. 

"Lebih tepatnya pertanyaan itu (terkait penerbangan,red) di sampaikan kepada pihak airline tapi saya coba jawab. Terakhir saya dapat informasi keterbatasan armada dari maskapai," ujarnya saat dihubungi Bengkulutoday.com.

Mega menjelaskan, dampak daro pandemi Covid-19 dengan berbagai aturan yang sangat ketat untuk setiap penerbangan yang membuat biayanya naik drastis juga berpengaruh terhadap jumlah penumpang. Namun pasca dilonggarkannya aturan syarat penerbangan beberapa waktu lalu sebenarnya sudah menunjukkan adanya peningkatan. Namun lagi-lagi untuk keputusan dari pihak maskapai menjadi kewenangan mutlak di maskapai itu sendiri. 

"Memang ada penurunan karena efek persyaratan terbang dan PPKM tapi sekarang berangsur normal dan demandnya lumayan tinggi saya rasa. Tapi maskapai juga punya pertimbangan sendiri yang saya tidak bisa masuk kedalamnya," lanjutnya.

Sementara itu terkait wacana bakal ada maskapai penerbangan berbiaya rendah, Air Asia yang akan mengambil rute Lubuklinggau - Jakarta dan sebaliknya, menurutnya wacana itu sudah ada sejak 2021 akhir namun sampai sekarang belum ada kepastiannya. Karena masih dalam proses kajian di management Air Asia. Padahal sebelumnya bandara ini memiliki jadwal penerbangan rutin Jakarta - Lubuklinghau (PP) dengan maskapai Batik Air dan Nam Air dan Palembang - Lubuklinggau (PP) dengan maskapai Wings Air. 

Kedua rute ini menjadi pilihan banyal masyarakat, terlihat dari keterisian kursi dengan persentase yang tinggi. Karena bandara ini mudah di jangkau dari Kaupaten Rejang Lebong (Bengkulu), Sarolangun (Jambi), Musirawas Utara, Musirawas, Empat Lawang hingga sebagian wilayah Musi Banyuasin. Salah satu pengguna jasa penerbangan asal Rejang Lebong Rudi (50) yang biasa terbang via bandara Silampari mengaku kecewa dengan tidak adanya penerbangan di bandara ini. 

"Saya biasanya terbang dari Silampari dan pulang juga turunnya disana. Tapi sejak tidak ada penerbangan ini repot karena harus jauh-jauh ke Bengkulu. Biasanya kalau ke Linggau naik Batik jam 11.00 WIB ke Jakarta itu berangkat dari Curup jam 09.00 WIB masih terkejar dan tidak terburu-buru. Akses jalannya juga bagus dan dekat. Harapannya segera ada maskapai yang kembali mengambil rute ini," harap pengusaha ini. (Yon)