Bengkulu – Tim medis Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu mengambil inisiatif untuk memanfaatkan lahan di sekitar Klinik Pratama sebagai apotek hidup. Program ini bertujuan untuk menyediakan tanaman obat yang dapat digunakan dalam perawatan kesehatan penghuni rutan secara alami dan berkelanjutan.
Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, menyampaikan bahwa pemanfaatan lahan Klinik Pratama sebagai apotek hidup merupakan langkah inovatif dalam meningkatkan layanan kesehatan di dalam rutan. “Dengan adanya apotek hidup ini, kami dapat mengoptimalkan penggunaan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan bagi warga binaan,” ujarnya.
Beberapa jenis tanaman obat yang ditanam di area tersebut antara lain jahe, kunyit, sereh, lidah buaya, dan daun sirih. Tanaman-tanaman ini dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi masalah pencernaan, serta sebagai antiseptik alami. Selain itu, tanaman obat ini juga dapat dimanfaatkan untuk terapi kesehatan bagi penghuni rutan.
Selain menjadi sumber obat herbal, apotek hidup ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi warga binaan tentang pentingnya kesehatan dan pengobatan alami. Dalam beberapa kesempatan, tim medis mengadakan sosialisasi mengenai manfaat tanaman obat serta cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diharapkan dapat memberikan keterampilan tambahan bagi warga binaan yang nantinya dapat mereka terapkan setelah kembali ke masyarakat.
Lebih lanjut Yulian juga menegaskan program ini juga sejalan dengan upaya Rutan Bengkulu dalam mewujudkan konsep rutan yang ramah lingkungan dan mandiri. Dengan adanya apotek hidup, diharapkan ketergantungan terhadap obat-obatan kimia dapat dikurangi, sehingga kesehatan warga binaan dapat lebih terjaga secara alami. Selain itu, pemanfaatan lahan kosong menjadi lebih produktif dan bermanfaat bagi semua pihak.
"Ke depan, Rutan Bengkulu berencana untuk memperluas program ini dengan menambah variasi tanaman obat serta meningkatkan edukasi bagi warga binaan. Kami berharap program ini dapat berkembang lebih baik lagi,” pungkas Yulian Fernando.
Dengan adanya apotek hidup di Klinik Pratama Rutan Bengkulu, diharapkan warga binaan dapat lebih memahami pentingnya pengobatan alami serta meningkatkan kesadaran akan kesehatan mereka sendiri. Program ini menjadi salah satu wujud nyata dari upaya Rutan Bengkulu dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan.