Warga Binaan Rutan Bengkulu Hasilkan Inovasi Kuliner: Keripik Rubero dari Singkong Lokal

rutan bengkulu

Bengkulu — Rutan Kelas IIB Bengkulu terus memperkuat komitmen dalam memberikan pembinaan kemandirian kepada warga binaan. Salah satu inovasi terbaru yang tengah dikembangkan adalah produk keripik rubero, yakni keripik yang diolah dari singkong (ubi kayu) sebagai wujud pemberdayaan ekonomi kreatif. Meski saat ini masih berada pada tahap uji coba, produk tersebut digadang-gadang menjadi salah satu unggulan UMKM hasil karya warga binaan Rutan Bengkulu.

Karutan Bengkulu, Yulian Fernando melalui Kasubsi Pelayanan Tahanan, Rafi Rizaldi menjelaskan bahwa, program pengolahan keripik rubero ini merupakan bagian dari kegiatan pembinaan kemandirian yang dilaksanakan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan praktis. Tujuannya tidak hanya memberikan aktivitas positif selama masa pembinaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kewirausahaan sehingga mereka mampu mandiri saat kembali ke masyarakat..

“Pembinaan ini bukan hanya soal mengisi waktu, tetapi bagaimana kita menyiapkan mereka dengan bekal keterampilan. Keripik rubero ini adalah salah satu upaya kami mendorong kemandirian warga binaan setelah selesai menjalani masa pidana,” ujar Rafi. 

Untuk saat ini, produk keripik rubero masih diproduksi dalam jumlah terbatas dan dipasarkan hanya di lingkungan internal Rutan Bengkulu. Tidak menutup kemungkinan, apabila hasilnya dinilai konsisten dan mendapat respons positif dari masyarakat, Rutan Bengkulu akan mengurus kelengkapan izin usaha seperti PIRT dan label produk untuk dipasarkan secara resmi.

"Selain meningkatkan keterampilan, program ini juga diharapkan dapat membangun kepercayaan diri dan motivasi warga binaan. Kami menargetkan ke depan bisa membuka jalur kemitraan dengan pelaku UMKM lokal maupun instansi pemerintah untuk pendampingan, pemasaran, hingga penyediaan sarana produksi. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pemberdayaan narapidana melalui kegiatan produktif dan berkelanjutan," pungkas Rafi.