Waspada Uang Palsu, Ini Ciri-ciri Uang Asli

Wapinca Bank Bengkulu Curup Wahyu Esa Saputra

Curup, Bengkulutoday.com - Menjelang libur panjang akhir tahun bulan depan, masyarakat diminta waspada terhadap peredaran uang palsu. Saat ditemui di kantornya, pimpinan cabang Bank Bengkulu Curup, Yeri Ariansuri SE melalui wakil pimpinan cabang Wahyu Esa Saputra SE menjelaskan, hingga saat ini pihaknya memang belum menemukan adanya masyarakat yang bertansaksi di Bank Bengkulu Cabang Curup dengan uang palsu. Namun masyarakat juga tetap perlu mewaspadainya.

"Selama saya bertugas disini sekitar dua bulan ini belum ada (uang palsu). Kalaupun memang ada uang yang tidak sama dengan uang pada umumnya, karena bankir tidak boleh mengatakan uang palsu. Itu bukan kewenangan kami, maka kami akan menyerahkannya ke pihak berwajib. Kalau kita disini ada alatnya untuk mendeteksi apakah uang itu asli atau tidak sama dengan uang lainnya," ujar Wahyu.

Ia memaparkan, jika dilihat dari bahan baku, rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas. Kemudian ada benang pengaman pada uang kertas rupiah pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000. Khusus untuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000. Benang pengaman ini akan berubah warna jika dilihat dari sudut pandang tertentu. Selanjutnya, terdapat watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan Indonesia.

Kemudian, dari sisi desain, uang kertas rupiah memiliki desain, ukuran, dan warna yang terlihat terang, jelas, dan spesifik. Di bagian depan uang kertas rupiah, terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan BI dalam bingkai persegi panjang yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu. Gambar ini terlihat pada pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, dan Rp 10 ribu. Sedangkan untuk pecahan Rp 5 ribu, Rp 2 ribu, dan Rp 1.000 berupa tulisan BI serta angka 5,2 dan 1 yang terlihat dari sudut pandang tertentu.

Di bagian belakang ada gambar tersembunyi berupa 100, 50, 20, 10 yang terlihat di sudut pandang tertentu pada pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, dan Rp 10 ribu. Sedangkan cara untuk mengenali uang itu asli atau tidak bisa dengan cara 3D, yaitu dilihat, diraba, diterawang. Kemudian bisa juga dengan melakukan transaksi di tempat pencahayaan yang baik serta melakukan penukaran uang di tempat yang resmi.

"Cara menghindarinya juga bisa dengan melakukan pembayaran secara cashless atau nontunai. Hal ini akan memudahkan transaksinya, apalagi sekarang sudah banyak tempat transaksi jual beli yang memberikan fasilitas transaksi non tunai," pungkas mantan Kepala Pimpinan Cabang Bank Bengkulu Muara Aman ini. (yon)