Waspada DBD, Area Rutan Bengkulu Disemprot Fogging Nyamuk

Rutan bengkulu

BENGKULU - Dalam upaya pencegahan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bengkulu mengambil langkah proaktif dengan melaksanakan fogging di seluruh area hunian warga binaan dan area perkantoran. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kasus DBD di beberapa wilayah di Bengkulu, yang menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang.

Karutan Bengkulu, Farizal Antony menjelaskan, menurut data yang dihimpun, kasus DBD di Bengkulu telah menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi penyebaran yang lebih luas, terutama di lingkungan yang padat seperti rumah tahanan. Oleh karena itu, pihak Rumah Tahanan Negara Bengkulu mengambil tindakan preventif dengan melakukan fogging secara menyeluruh.

"Kesehatan dan kesejahteraan warga binaan serta staf kami adalah prioritas utama. Dengan melakukan fogging secara berkala, kami berharap dapat mencegah penyebaran DBD dan menjaga lingkungan rumah tahanan tetap aman dan sehat," ujarnya.

Fogging, atau pengasapan, merupakan metode pengendalian vektor yang efektif untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyakit DBD. Dengan menggunakan bahan kimia yang disemprotkan dalam bentuk kabut halus, fogging dapat mencapai area yang sulit dijangkau dan membunuh nyamuk dewasa serta larva yang berada di sekitar tempat hunian.

Selain fogging, lanjut Farizal pihak Rutan Bengkulu juga mengambil langkah-langkah lain untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Program penyuluhan tentang bahaya DBD dan cara pencegahannya rutin diselenggarakan bagi warga binaan maupun staf. Pembagian abate juga menjadi bagian dari upaya perlindungan terhadap DBD.

"Langkah-langkah preventif seperti fogging dan penyuluhan sangat penting dalam memerangi DBD, terutama di tempat-tempat dengan potensi risiko tinggi seperti rumah tahanan. Upaya ini tidak hanya melindungi warga binaan, tetapi juga mencegah penyebaran penyakit ke masyarakat luas," pungkas Farizal.