Bisnis Akrilik Diusia Muda, Mahasiswa Ini Raup Omzet Rp 10 Juta

Aldi Gusniansyah

Bengkulutoday.com – Bukan tidak mungkin memiliki penghasilan sendiri ketika kuliah. Meski menjadi mahasiswa itu disibukkan dengan berbagai tugas kuliah, bukan berarti tidak bisa produktif. Itulah yang dilakukan Aldi Gusniansyah, seorang mahasiswa semester 7, Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas (FEBI) Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (Uinfas) Bengkulu.

Anak bungsu dari ketiga bersaudara ini, selain kuliah dan aktif di berbagai organisasi kampus, juga bisa berbisnis. Bahkan dalam melakukan 3 jenis aktivitas berbeda ini, Aldi menjalankannya sepenuh hati. Jika di studi Aldi sempat meraih IPK 4, di organisasi menjabat Plt Dewan Mahasiswa, Ketua Rayon PMII FEBI, dan di bisnis ia juga bisa meraup untung besar.

Di bisnis, Aldi menekuni kerajinan akrilik. Bisnis ini baru dimulainya diakhir tahun 2019 yang lalu. “Bisnis ini kami namai  Warung OKP (Organisasi Kepemudaan). Awal membentuk ini, saya bersama sahabat saya Ade. Cuma mikir enak ya kalau seluruh OKP yang ada di Bengkulu ini ada tempat untuk melihat galerynya dan tempat belanjanya hingga kami tepikirlah untuk memulai bisnis di akrilik ini,” ungkap Aldi, sebagai Owner Warung OKP, Jumat (4/03/2022).

Warung OKP Akrilik ini, menyediakan beberapa cabang akrilik yang harganya sangat murah dan kualitasnya dijamin bagus. Adapun cabang akrilik yang dijual seperti gantungan kunci harganya Rp 10 ribu /pcs, samir dengan harga Rp 35 ribu, dan plakat harga Rp100 ribu dengan desain sesuai keinginan pemesan.

“Untuk harga dari produk yang kami jual ini memang semuanya terjangkau, karena seperti yang kami sampaikan dibuatnya Warung OKP ini untuk menyediakan galery seluruh OKP di Kota Bengkulu, tapi walaupun harganya terjangkau alhamdulillah kami masih mendapatkan untung yang cukup,” tambah Aldi.

Omset yang didapatkan dari Warung OKP ini satu bulannya bisa mencapai Rp 10 juta lebih. “Ya kalau emang difokuskan kemarin sempat mencapai Rp 10 jutaan. Enaknya bisnis akrilik ini untungnya bisa 80 persenan karena modalnya tidak besar, tapi karena kami sekarang ini sudah masuk semester 8 masa penggarapan skripsi jadi kadang kadang waktu kami terbagi dengan kuliah kami, dan pemasarannya sekarang juga belum terlalu luas, baru teman teman organisasi,” kata Aldi

Walaupun keahlian mereka dalam pembuatan akrilik ini cuma dilakakukan secara otodidak dengan melihat video-video di Youtube atau sekedar baca-baca referensi saja namun saat ini tidak banyak kendala yang dihadapi oleh Owner Akrilik ini.

“Kalau dulu waktu awal awal mulai merintis Warung OKP ini kami mengalami kendala karena  kami belum memiliki peralatan yang cukup memadai. Seperti bahannya yang banyak rusak karena alat pemotong yang belum ada, banyak juga plakat dan gantungan kunci yang bergelembung karena tidak ada mesin pres dan kekurangan lain karena alat belum tersedia. Tapi sekarang alhamdulillah untuk sekarang ini kami sudah bisa membeli peralatan untuk pembuatan akrilik seperti mesin potong, mesin gerinda untuk menghaluskan akrilik, mesin pres dan beberapa peralatan lain yang kami anggak perlu,” tambah Aldi.

Di tengah kesibukannya yang saat ini sudah masuk di semester 8, pria asal Musi Rawas Utara ini tetap gigih untuk terus memajukan Warung OKP yang ia rintis bersama sahabatnya Ade. Selain itu Aldi berharap Warung OKP ini bisa menjadi wadah untuk organisasi yang ingin menyalurkan mina nya dalam dunia kewirausahaan, terkhususnya untuk organisasi PMII, organisasi yang juga menempah Aldi dan memberikan banyak ilmu termasuk ilmu tentang bisnis yang ia geluti saat ini.

“Saya berharap kedepan Warung OKP ini bisa lebih besar dan bisa mewadahi, dulunya kami mulai merintis ini bukan cuma sekedar mementingkan untung rugi tapi lebih karena kami dari organisasi PMII khususnya rayon FEBI yang biasanya lebih bergerak kearah bisnis jadi kami mau ada yang mewadahi dan akan kami juga berharap nanti akan ada yang meneruskan Warung OKP ini dari organisasi PMII,” harap Aldi. (Agip)